Luqman: 16
(Luqman
berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji
sawi, dan berada dalam satu batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya
Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.
Nilai Pendidikan:
1.
Dalam proses belajar mengajar itu hendaknya diulang, ayat 13-14 dan 15,
menjelaskan tentang tauhid, disinggung kembali ketauhidan itu pada ayat 16-nya.
2.
Materi pengajaran pertama harus diperluas, ayat ke-13 yang menjelaskan
keimanan, tidak musyrik, kemudian diperluas dengan materi ayat ke 16
menjelaskan sifat-sifat Allah.
3.
Porsi pelajaran tauhid pada tingkat dasar harus lebih besar dari porsi
pelajaran lainnya.
4.
Metode yang digunakan dalam mengajarkan tauhid pada tingkat dasar, bisa dengan
metode amtsal / perumpamaan, dan metode tanya-jawab.
5.
Menggunakan metode amtsal bagi anak-anak, hendaknya disesuaikan dengan tingkat
kemampuan dan kehidupan yang dialami oleh anak.
Ini ditunjukan Allah dengan menggunakan bijian / batu sebagai
perbandingan. Dan kedua ini biasanya
sudah ada pada dunia anak-anak.
Luqman: 17
“Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Nilai Pendidikan:
1.
Pelajaran Ibahadah / Ibadah makhdloh termasuk bahan ajar yang penting bagi
anak, misalnya shalat.
2.
Pelajaran yang bersifat muamalah / ibadah ghaer makhdloh, seperti rasa peduli
terhadap lingkungan sekitar amar ma’ruf nahyu munkar, harus sudah dimulai sejak
anak-anak.
3.
Pendidikan akhlak terhadap orang lain dan diri sendiri penting diperhatikan
pada tingkat dasar.
4.
Pentingnya menanamkan pada anak sifat untuk terlebih dahulu memperbaiki diri
sendiri sebelum orang lain. Ini ditunjukkan
dengan dimulai dengan perintah shalat, lalu amar ma’ruf nahy munkar.
Luqman: 18
“Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.”
Luqman: 19
“Dan
sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara
keledai.”
Nilai Pendidikan
1.
Bidang pengajaran yang diajarkan, ayat 18-19 ialah akhlak pada orang lain dan
diri sendiri.
2.
Porsi pengajaran akhlak harus cukup memadai setelah porsi tauhid pada
pendidikan tingkat dasar.
3.
Materi akhlak pada dasar, hendaknya yang mudah, sederhana, dan menyentuh
kehidupan sehari-hari.
4.
Muatan materi akhlak hendaknya menyentuh kesempurnaan bathin dan kesempurnaan
dlahir.
Kesimpulan:
Pendidikan
yang utama bagi usia anak: Tauhid, Akhlak:
yang meliputi akhlak kepada Allah, kepada orang tua, kepada diri dan kepada
orang lain, Ibadah, Sosial, Kecerdasan.
Contoh Maqalat Hikmah Luqman di
Luar Al-Quran
“Dunia itu seibarat samudera yang
luas dan dalam, banyak yang tenggelam di sana, Jadikanlah taqwa pada Allah
sebagai kapalnya, iman muatannya, tawakal kepada Allah sebagai layarnya, semoga
engkau selamat.” Al-Maraghi (VII:87)
Shawi (III:314) mengutip makalah
Luqman,
“Wahai
anakku jangan engkau lebih lemah dari ayam jantan ini yang bersuara di waktu
sahur sedangkan engkau tidur nyenyak di atas kasurmu.”
“Wahai
anakku jangan mengakhirkan taubat, karena mati itu datang tiba-tiba.”
“Wahai
anakku, hati-hatilah terhadap hutang karena hutang itu kerendahan di siang hari
dan kebingungan di malam hari.”
Ibnu Katsir (III:443) dan Al-Suyuthi (VI:516) mengutip
maqalat Luqman, yaitu: Pada saat Luqman menjadi seorang hamba. Tuannya menyembelih seekor kambing, lalu ia
menyembelih. Kemudian Tuannya menyuruh
mengeluarkan daging yang paling bagus, lalu Luqman keluarkan lidah dan
hati. Si Tuan diam keheranan. Kemudian Tuan itu menyuruh lagi menyembelih
kambing, Luqman pun menyembelihnya, Dan
ia suruh Luqman mengeluarkan daging yang paling jelek. Luqman mengeluarkan daging lidah dan hati. Tuannya terheran bengong, dan berkata, “Aku
perintahkan engkau keluarkan daging yang paling bagus lalu engkau keluarkan
lidah dan hati, dan aku perintah engkau keluarkan daging yang paling jelek,
lalu engkau keluarkan itu juga lidah dan hati, kenapa?” Luqman berkata, “Sesungguhnya tidak ada yang
lebih baik, kecuali jika keduanya itu baik, dan tidak ada yang lebih jelek,
kecuali jika keduanya itu jelek.”
No comments:
Post a Comment