Sumber : Makalah
Pengajian Rutin Ahad Pagi / 08 April 2012
KH. Aceng
Zakaria
Masjid PP.
Persatuan Islam Viaduct Bandung
Mulailah makan dengan membaca
basmalah;
1.
Dari ‘Aisyah ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang
dari kalian makan, maka hendaklah ia menyebut nama Allah SWT (basmalah) pada
permulaan makannya. Jika ia lupa
menyebut nama Allah SWT pada permulaan makannya, maka hendaknya ia membaca;
BISMILLAHI AWWA-LAHU WA AKHIRAHU, (dengan menyebut nama Allah pada permulaan
dan penghabisan).” (HR. Abu Dawud)
Syetan senang dengan orang yang
masuk rumah tanpa salam, makan tanpa membaca basmalah;
2.
Dari Jabir bin ‘Abdillah ra., sesungguhnya ia telah mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Apabila seseorang masuk ke rumahnya dengan menyebut nama Allah
ketika masuk dan ketika makan, maka syetan berkata kepada temannya: “Tiada
tempat bermalam dan tiada makan malam.” dan apabila masuk (rumah) tanpa
mengingat Allah (bersalam), syetan berkata: “Kamu dapat tempat bermalam,”
kemudian jika waktu makan tidak membaca basmalah syetan berkata lagi: “Kamu
dapat tempat bermalam dan makan malam.””
(HR. Muslim)
Do’a dimana hidangan makanan telah
tersedia;
3.
Dari Abi Umamah ra.: “Sesungguhnya Nabi SAW apabila telah membuka hidangan
makanannya, beliau membaca; AL-HAMDU LILLAH KATSIRAN THAYYIBAN MUBARAKAN FIHI
GHAIRA MAKFIYYIN WALA MUADDA’IN WALA MUSTAGHNAN ‘ANHU RABBANA, (Segala puji
bagi Allah (kupanjatkan kepada-Nya) sebanyak-banyak puji, sebaik-baik puji,
puji yang penuh berkah dengan tidak membutuhkan pemberian dan titipan serta
tidak memerlukannya sedikitpun wahai Tuhan kami).” (HR. Bukhari)
Do’a setelah makan;
4.
Dari Abi Sa’id al-Khudriy ra.; “Sesungguhnya Rasulullah SAW apabila selesai
makan, ia berdo’a; AL-HAMDU LILLAH AL-LADZI ATH’AMANA WASAQANA WAJA’ALANA
MUSLIMINA (Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kepada kami, telah
memberi minum dan menjadikan kami orang yang berserah diri).” (HR. Abu Dawud)
5.
Dari Anas ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang telah
makan makanannya, kemudian ia berdo’a; AL-HAMDU LILLAHI AL-LADZI ATH’AMANA
HADZA WARAZAQANIHI MIN GHAIRI HAULIN MINNI WALA QUW-WATIN, (Segala puji bagi
Allah yang telah memberikan makanan ini kepadaku, dan memberi rizki kepadaku
tanpa daya dan kekuatan dariku), nisacaya diampuni baginya dosa yang telah ia
lakukan dan dosa yang kemudian.” (HR.
Abu Dawud)
Makanlah dengan tangan kanan;
6.
Dari Ibnu ‘Umar ra., sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang
diantara kamu makan, maka makanlah dengan tangan kananmu dan apabila minum,
minumlah dengan tangan kananmu, karena syetan makan dan minum dengan tangan
kirinya.” (HR. Muslim)
7.
Dari ‘Umar bin Ibnu Salamah ra. berkata: “Aku pernah tinggal di rumah
Rasulullah SAW (di bawah asuhannya), maka tanganku menjulur ke dalam
pinggan/nampan (berisi makanan), Rasul bersabda kepadaku: “Hai anak! Sebutlah
nama Allah (baca;basmalah) dan makanlah dengan tangan kananmu serta makanlah
dari apa yang dekat kepadamu.” (HR.
Muslim)
8.
Dari Salamah bin al-Akwa’ ra., sesungguhnya seorang laki-laki makan dekat
Rasulullah SAW dengan tangan kirinya, Rasul bersabda: “Makanlah dengan tangan
kananmu, ia menjawab: Aku tak bisa. Rasul bersabda: Tidak! Kamu bukan tidak
bisa tetapi kamu sombong. Salamah bin
Akwa’ berkata: Maka orang itu tidak mengangkat tangan kanannya ke
mulutnya.” (HR. Muslim)
9.
Dari ‘Ali bin al-Aqmar ra., aku mendengar Abu Juhaifah berkata; Rasulullah SAW
bersabda : “Aku tidak pernah makan sambil bersandar.” (HR. Bukhari)
Yang
dinamakan AL-ITTIKAU: “Posisi duduk orang yang makan dengan posisi bagaimana
saja, maka sifat/cara duduk yang disunnahkan bagi orang yang makan yaitu duduk
berlutut atau mengangkat kaki kanan dan mendudukan kaki kiri.” (Fathu al-Bari, 9:542)
Janganlah makan dengan terlalu
kenyang;
10.
Dari Abu Hurairah ra., berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim makan
dengan satu perut, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh perut.” (HR. Bukhari)
11.
Dan terdapat riwayat dari darinya dengan sabdanya: “Kami kaum yang tidak pernah
makan sebelum kami lapar dan apabila makan kami tidak sampai kenyang.” (Minhaju al-Muslim, hal: 108)
“Tentang
hadits tersebut aku tidak mendapatkan orang yang meriwayatkannya dari Nabi dan
itu kemungkinan ucapan para sahabat dan bukan hadits Nabi.” (Minhaju al-Muslim, hal: 108)
12.
Dari Al-Miqdam bin Ma’di Kariba ra., ia berkata; aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda: “Tidak ada seorang anak Adam mengisi penuh suatu wadah yang lebih
jelek/berbahaya daripada mengisi penuh perutnya sendiri. Cukup bagi anak Adam beberapa suap yang bisa
menegakkan punggungnya. Jika anak Adam
tidak bisa menahan diri (dari banyak makan) maka hendaklah perut itu dibagi
tiga tempat; sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum dan sepertiganya lagi
untuk bernapas.” (HR. Ibnu Majah,
2:1111)
Usahakanlah makan dengan
berjama’ah;
13.
Dari Wahsyi bin Harb dari bapaknya dari kakeknya, sesungguhnya sahabat-sahabat
Nabi SAW berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kami makan tetapi tidak merasa
kenyang. Rasul menjawab: “Barangkali
kalian makan sendiri-sendiri saja.”
Mereka menjawab: Betul! Rasul bersabda: “Berkumpulah pada makanan kalian
(makanlah bersama) dan sebutlah nama Allah (baca; basmalah), kalian tentu akan
mendapat berkah pada makanan itu.” (HR. Abu
Dawud)
Ambillah jika ada makanan yang
terjatuh;
14.
Dari Jabir ra., berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila suapan (makanan)
salah seorang dari kalian jatuh, hendaklah ia mengambilnya dan buanglah bagian
yang kotor dan makanlah (bagian yang bersih), dan janganlah makanan itu
dibiarkan untuk syetan, dan janganlah ia mengusap tangannya dengan sapu tangan
sebelum ia menjilati jari-jarinya, karena ia tidak tahu di bagian makanan
manakah yang ada barakah.” (HR. Muslim)
15.
Dari Ibnu ‘Abbas ra., berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang dari
kamu makan, maka janganlah ia mengusap tangannya sebelum ia menjilatinya atau
dijilatinya.” (HR. Muslim)
Dahulukan memberikan makanan kepada
orang yang berada di sebelah kanan walaupun anak kecil;
16.
Dari Anas bin Malik ra., sesungguhnya Rasulullah SAW diberi susu yang telah
dicampuri air, sedang disebelah kanannya ada seorang arab gunung dan di sebelah
kirinya Abu Bakar, maka Rasul minum dan memberikan (sisa minuman) kepada orang
arab gunung, lalu beliau bersabda: “Sebelah kanan dulu kemudian kesebelah
kanan.” (HR. Muslim)
17.
Dari Sahl bin Sa’ad as-Sa’idy ra.; “Sesungguhnya Rasulullah SAW diberi minuman
dan beliau meminumnya, sedang disebelah kanannya ada seorang anak kecil (Ibnu
‘Abbas) dan disebelah kirinya beberapa orang tua. Beliau bertanya kepada anak itu: Apakah kau
izinkan jika aku memberikan (sisa minumanku) kepada orang orang tua itu dulu?
Jawab anak: Tidak! Demi Allah saya tidak akan mengalah/memberikan bagianku
darimu kepada orang lain. Sahl berkata:
Maka Rasulullah SAW memberikan minuman itu kepadanya (Ibnu ‘Abbas).” (HR. Muslim)
Janganlah mencela makanan;
18.
Dari Abu Hurairah ra., berkata: “Nabi SAW tidak pernah mencela makanan
selamanya, jika ia suka ia memakannya dan jika ia tidak suka ia
meninggalkannya.” (HR. Bukhari)
Hargailah pambantu karena ia telah
menyiapkan makanan untuk kita;
19.
Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW bersabda; “Apabila pembantu salah seorang
dari kamu datang dengan membawa makanan, jika ia tidak duduk bersamamu maka
berilah ia sesuap atau dua suap (makanan itu), karena ia itu dari yang
merasakan panasnya memasak dan yang memasaknya.” (HR. Bukhari)
No comments:
Post a Comment